FILOLOGI
TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM
BUKU PARARATON (KATUTURANIDA KEN ANGROK)
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
matakuliah Metode Penelitian BI, SI, dan PBSI
Oleh :
Wulan Juliani
201410080311051 / 4A
PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
1. Tokoh dan penokohan
Pada kitab
pararaton teks bahasa Kawi terjemahan bahasa Indonesia atau kitab KATUTURANIDA KEN ANGROK, dalam kitab ini mempergunakan banyak tokoh untuk
membawakan keseluruhan cerita. Antara lain:
A. Tokoh Utama
1)
Ken Arok : anak angkat dari lembong dan genuk buntu,
ken arok ini merupakan penjahat / perampok, rakus, bersifat semena-mena, kemudian
menjadi Raja Singasari. Merupakan orang yang sangat keji dan tidak bijaksana
tidak pernah memikirkan orang lain.
2)
Gadjahpara : suami ken endok,
merupakan suami yang baik, menurut apa yang diminta oleh ken endok.
3) Ken endok : istri gadjahpara, merupakan wanita yang penakut, mudah percaya
dan terpengaruhi oleh omongan orang, mudah membuat keputusan.
4) Lembong : seorang yang baik hati, rela mengangkat seorang anak yakni ken
arok.
5) Kertajaya :
Raja Kediri yang bijaksana, tetapi mudah emosi dan tidak berani menghadapi
kenyataan.
6) Lohgawe :
pendeta, ayah angkat Ken Arok. Merupakan seorang pendeta yang baik hati dan
penyabar, namun telah salah membuat keputusan.
7) Tunggul
Ametung : Akuwu Tumapel. Merupakan pemimpin yang baik budi, bijaksana dan
tunduk pada atasan.
8) Ken Dedes :
istri Tunggul Ametung, kemudian menjadi istri Ken Arok. Merupakan seorang
wanita yang sangat cantik dan selalu pasrah.
9) Anusapati :
Anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung. Merupakan orang yang berhati baik,
bijaksana, penuh kasih tidak pendedam menjujung tinggi kebenaran.
10)
Tita : Pengikut Ken Arok yang setia,dibuktikan dalam
dialog :
11)
Mpu Pamor: Kaum Brahmana dari Kediri yang diutus
rajanya untuk membawa Ken Arok ke jalan kebenaran. Bersifat setia, perasa dan
baik hati.
12)
Mahapati : Seorang yang keji,
banyak orang difitnahnya, birtingkah semena-mena merebut kedudukan seseorang.
B. Tokoh Tambahan
Selain tokoh-tokoh yang telah disebutkan di atas banyak sekali terdapat
tokoh tambahan diantaranya:
1)
Mpu Tapawangkeng : Pembuat
pintu-gerbang asramanja
2)
Dewa Brahma
3)
Mpu Sridhara: Golongan Brahmana teman Mpu Sridhara
4)
Tuwan Sahadja
5)
Bango Samparan: Ayah angkat Ken Arok
6)
Gagak inget
7)
Mpu palot
8) Radja dandang gendis
9) Radja djaja katong
10) Rangga lawe
11)
Genuk buntu : Istri tua Bango
Samparan, mengangkat anak ken arok
12)
Tirtadja : Istri muda Bango
Samparan, mempunyai anak (Pandji bawuk, Panjdi kuntjang, Panjdi kunat, Pandji
kenekung)
13)
Ken umang : Istri muda Ken
Arok, mempunyai anak (Pandji thodjaja, Dewi rambi, Twan wregola dan Pandji
sudatu)
14)
Anak dari Ken Dedes dan Ken
Arok (Mahisa wong teleng, Dewi rimbu, Agnibaja dan Apandji saprang)
15)
Mpu Gandring: Pembuat keris
16)
Kebo Hidjo: Pengawal Tunggul Ametung
17)
Mahisa-Randi : anak Kebo Hidjo
18)
Sri ranggawuni : mempunyai anak (Sri Kertanagara/ Batara Siwabuda, Mahisa
tjampaka, Banjak wide/ arya wiraradja, dan Raden widjaja/ sri kertaradjasa)
19)
Mpu Purwa: Ayah Ken Dedes,
20)
Mpu raganata
21)
Kebo tengah/ apandji aragani
22)
Banyak kapuk
23)
Pedang
24)
Sora
25)
Dangdi
26)
Gadjah pagon
27)
Nambi anak wiradjaja
28)
Kebo mundarang
29)
Panglet
30)
Mahisa rubuh
31)
Radja tatar
32)
Raden kalagemet/ djajanagara
33)
Raden tjakradara
34)
Seri paduka pramisswara/ sri kertawardana
35)
Bataraprabu/ sri hajam wuruk
36)
Raden tetep
37)
Raden larang
No comments:
Post a Comment