Thursday, April 6, 2017

PENGANTAR PENDIDIKAN ( PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP )

PENGANTAR PENDIDIKAN
( PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP )

     A.    Pendahuluan

Kata Pengantar

Sebagai usaha untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikan tenaga kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan kebudayaan telah melakukan penyesuaian kurikulum pendidikan tenaga kependidikan, khususnya guru sekolah menengah. Kurikulum yang disesuaikan tersebut dijabarkan dalam:
1.      Ketentuan-ketentuan Pokok Kurikulum Pendidikan Prajabatan Tenaga Kependidikan dan Strategi Pengembangannya.
2.      Topik inti, rancangan mata kuliah dan silabus MKDK.
3.      Topik inti, contoh rancangan mata kuliah dan silabus MKBS dan KMPBM untuk berbagai program studi.
Berdasarkan kurikulum yang telah disesuaikan tersebut ditulislah buku bahan belajar sebagai buku pegangan mahasiswa dan dosen dalam penyelenggaraan perkuliahan. Buku bahan belajar ini diharapkan akan member dasar, arah, dan titik tolak kegiatan perkuliahan sehingga perkuliahan dapat dilakukan lebih terprogram.
Buku Pengantar Pendidikan ini merupakan hasil penulisan Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. La Sulo dibantu oleh Prof. Dr. I Wayan Ardhana dan Prof. Dr. Sudijarto sebagai evaluator atau reviewer buku ini.
Sebagaimana upaya peningkatan kualitas yang tidak akan pernah selesai, demikian pula buku bahan belajar ini nantinya akan memerlukan revisi berdasarkan masukan dari lapangan. Untuk itu saran-saran perbaikan dan masukan lainnya dapat disampaikan kepada penulisan, dengan alamat: Proyek Pembinaan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

                                                                             




Pembahasan

1.      Konsep Pengertian Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup adalah suatu konsep, suatu ide. Gagasan pokok dalam konsep ini ialah bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung selama seorang berlajar di lembaga-lembaga pendidikan formal, bahwa seseorang masih dapat memperoleh pendidikan kalau ia mau setelah ia selesai menjalani pendidikan formal. Ditekankan pula dalam konsep ini, bahwa pendidikan, dalam arti kata yang sebenarnya, adalah sesuatu yang berlangsung terus sepanjang kehidupan seseorang.

Hidup mempunyai tiga komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yaitu (1) individu, (2) masyarakat, dan (3) lingkungan fisik. Perjalanan manusia seumur hidup (lifelong) mengandung perkembangan dan perubahan yang mencakup tiga komponen, yaitu (1) tahap-tahap perkembangan individu (masa balita, masa kanak-kanak, masa sekolah, masa remaja, dan masa dewasa), (2) peranan-peranan sosial yang umum dan unik dalam kehidupan, yang berbeda-beda di setiap lingkungan hidup, dan (3) aspek-aspek perkembangan kepribadian (fisik, mental, sosial, dan emosional).

Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ialah sebagai berikut:
  1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.
  2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.
2.      Prinsip-prinsip Pendidikan Seumur Hidup
Dasar-dasar pemikiran pendidikan seumur hidup antara lain :
1. Tinjauan Ideologis
Pendidikan seumur hidup atau long life education akan memungkinkan seseorang mengembangkan potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama, khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).

2. Tinjauan Ekonomis
Pendidikan seumur hidup dalam konteks ini memungkinkan seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktivitasnya.
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya.
c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan.
d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.

3. Tinjauan Sosiologis
Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah, dan atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian, pendidikan seumur hidup kepada orang tua akan merupakan solusi dari masalah tersebut.

4. Tinjauan Filosofis
Negara-negara demokrasi menginginkan seluruh rakyatnya menyadari pentingnya hak memilih dan memahami fungsi pemerintah, DPR, DPD, dan sebagainya. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada setiap orang. Hal ini menjadi tugas pendidikan seumur hidup.

5. Tinjauan Teknologis
Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tidak terkecuali para pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya, seperti apa yang terjadi di negara-negara maju.

6. Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk membantu pengembangan personal sepanjang hidup, dalam istilah yang lebih luas yaitu development. Konseptualisasi pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagi masyarakat.

B.     Penutupan
Kesimpulan
            Menurut posisi terpenting keluarga ialah sebagai lembaga pendidikan, pergeseran peran remaja, dan orang dewasa, hubungan sosial pekerja dengan pemimpin, meningkatnya emansipasi wanita dan berubahnya konsepsi pria sebagai pencari nafkah, semuanya membawa implikasi pada keharusan akan perlunya penyesuaian diri dari kedua belah pihak dalam menghadapi kemajuan. Untuk itu perlu adanya model baru pelayanan yang dapat membekali semua pihak untuk secara teru-menerus menggalang diri guna mengatasi tantangan zaman. Model pelayanan yang dimaksud adalah pendidikan seumur hidup.

C.     Daftar Pustaka
Drijarkara. 1970. Percikan Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Bukhori, Mochtar. 1994. Pendidikan dalam Pembangunan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

No comments:

Pidato mengenai Krisis Pengolahan Sampah

Krisis Pengolahan Sampah  Assalamu’alaikum.wr.wb Yang saya hormati, Bapak dosen pengampu mata kuliah Retorika Bapak Arif Setiawan ...