Krisis Pengolahan Sampah
Assalamu’alaikum.wr.wb
Yang saya hormati, Bapak dosen pengampu mata kuliah Retorika Bapak Arif Setiawan serta teman-teman yang cintai. Saya disini akan menyampaikan sebuah pidato yang bertema Permasalahan Sampah di Indonesia dengan judul “Krisis Pengolahan Sampah”. Namun, sebelum saya menyampaikan pidato.
Pertama-tama marilah kita sampaikan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang tak henti-hentinya telah memberikan hidayah dan nikmatnya sehingga kita semua dapat berkumpul dalam ruangan ini tanpa halangan sedikitpun dan dalam kondisi sehat walafiat. Tak lupa marilah kita sanjungkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga kita diberikan syafaatnya pada yaumil akhir
Pada kesempatan ini izinkanlah saya untuk menyampaikan pidato mengenai “Krisis Pengelolahan Sampah”. Kita semua mengetahui mengenai masalah lingkungan yang paling banyak adalah sampah, sampah adalah salah satu permasalahan yang dihadapi oleh semua negara, baik negara maju, berkembang ataupun negara miskin. Bahkan ada yang mengatakan, “selama manusia ada, maka sampah di dunia ini tak akan pernah ada habisnya.”
Berapakah jumlah sampah yang terkumpul setiap hari di Indonesia?
Berapakah total sampah di Indonesia setiap tahun?


Sebuah kajian Universitas Georgia yang dirilis tahun lalu menemukan lautan di Indonesia ialah perairan kedua di dunia yang menyimpan sampah plastik terbanyak.

Sampah yang paling menjadi masalah di jaman sekarang ini adalah sampah plastik, hal ini karena sampah plastik jumlahnya sangat banyak dan sangat sering digunakan di kehidupan sehari-hari. Selain itu, sampah plastik sangat sulit diuraikan secara alami. Kalau pun bisa, membutuhkan waktu yang sangat lama, bisa ratusan hingga ribuan tahun.
Di dunia internasional, ada sebuah program untuk menanggulangi sampah plastik yang disebut dengan 4R, yaitu Replace, Reduce, Recycle dan Reuse.
1. Reduce artinya mengurangi penggunaan benda berbahan plastik untuk mengurangi limbahnya.
Misalnya: sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2. Recycle artinya mendaur ulang sampah plastik menjadi benda yang lebih berguna. sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang.
Misalnya: aqua gelas yang tidak dipakai bisa didaur ulang dimanfaatkan kembali menjadi tas belanjaan, dll.
3. Reuse artinya menggunakan kembali benda-benda hasil daur ulang sampah plastik. sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
Misalnya: memakai tas belanja dan menghindari penggunaan kantong plastik.
4. Replace artinya mengganti benda berbahan plastik dengan benda yang berbahan lain seperti logam. Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang yang lebih ramah lingkungan.
Misalnya: ganti kantong kresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.

Kementerian Lingkungan Hidup
Semua program itu tidak akan ada gunanya, jika tidak ada kepedulian dari masing-masing individu untuk menjaga lingkungannya dari sampah plastik. Individu yang peduli pada lingkungannya akan menciptakan generasi yang baik dan memberikan warisan untuk generasi berikutnya.



Dari hal kecil akan membawa dampak yang luar biasa dan menjadi suatu kebiasaan yang baik.
Generasi yang peduli lingkungan tidak muncul begitu saja, mereka muncul dari pendidikan yang mereka dapatkan di sekolah, di keluarga dan di masyarakat. Karena itulah sangat penting pendidikan tentang pentingnya menjaga lingkungan yang diberikan oleh orangtua, guru dan masyarakat. Menjaga lingkungan bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, memungut sampah-sampah kecil yang berserakan di tanah atau dengan mengurangi penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pepatah : “Jika anda bukan orang sembarang, maka janganlah membuang sampah sembarang”
Sekianlah pidato saya kali ini, jika ada kesalahan kata yang tidak disengaja, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata saya ucapkan terimakasih atas perhatiannya.
Wassalamu’alaikum.wr.wb
No comments:
Post a Comment