Thursday, April 6, 2017

Pengantar Pendidikan (Aliran-aliran pendidikan)

PENGANTAR PENDIDIKAN


 BAB I  
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA kepada kami sehingga makalah ini selesai dengan tepat waktu tanpa ada halangan sesuatu apapun. Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak manusia ada, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Oleh karena itu bahasan tersebut hanya dibatasi pada beberapa rumpun aliran empirisme dan aliran lainnya yang pengaruh sampai saat ini dan penting dalam kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Menjelaskan pengertian pendidikan.
2.      Menjelaskan aliran pendidikan dan contohnya.

1.3 Tujuan
1.      Memahami tentang aliran-aliran pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENDIDIKAN
            Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dimulai sejak manusia itu ada. Dengan adanya pendidikan manusia akan memiliki bekal untuk membantu hidupnya dan membangun negaranya. Pendidikan bisa berupa pendidikan formal dan pendidikan non formal. Manusia mendapat pendidikan formal dari suatu lembaga pembelajaran atau sekolah, sedangkan manusia mendapat pendidikan non formal dari kehidupan sehari-hari seperti sopan santun, sikap dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Pendidikan itu sendiri  adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

2.2 ALIRAN PENDIDIKAN
1.      Aliran Empirisme
Aliran ini berdasarkan atas konsepsi yang menyatakan bahwa perkembangan individu bergantung pada pengalaman-pengalaman yang di peroleh individutersebut selama hidupnya.
Menurut “John locke” (1632-1704) seorang filsuf inggris teorinya dikenal dengan Tabulae Rasae ( meja berlapis lilin), yang menyebutkan bahwa anak yang baru lahir ke dunia seperti kertas kosongyang putih bersih. Jhon locke berpendapat anak dilahirkan di dunia ini tanpa pembawaan melainkan tabula rasa, artinya pengalaman yang akan dihadapinya dapat mempengaruhinya untuk membentuk tingkah laku, sikap, serta watakanak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
contoh, suatu keluarga menginginkan anaknya menjadi pelukis, dan menyediakan segala alat yang dipergunakan untuk melukis, namun si anak tidak mempunyai bakat melukis, alhasil keinginan keluarga agar anak itu menjadi pelukis gagal. Akibatnya akan ada konflik dalam diri anak.


2.      Aliran Nativisme
Aliran ini bertolak belakang dengan konsepsi empirisme, yaitu perkembangan individu ditentukan faktor bawaan sejak lahir.
Menurut “Schopenhaeur” seorang fiolsof Jerman yang hidup pada tahun (1788-1880).Yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk, hasil akhir perkembangan dan pendidikan manusia ditentukan oleh pembawaan yang sudah di bawa sejak lahir.
Prinsipnya, pandangan Nativisme adalah pengakuan tentang adanya daya hasil yang telah terbentuk sejak manusia lahir ke dunia, yaitu daya-daya psikologis dan fisiologisnya yang bersifat herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang kapasitasnya berbeda dalam diri tiap individu.
Misalnya, seorang anak yang mirip dengan orang tuanya, secara fisik dan akan mewarisi sifat dan bakat orang tua.


3.      Aliran Naturalisme
Aliran ini hampir bersamaan dengan aliran Nativisme.
Menurut “J.JRousseau” seorang filosof Prancis tahun (1712-1778) Rosseau berpendapat dalam bukunya Email ”Semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari sang pencipta, tetapi menjadi buruk ditangan manusia”. Berbeda dengan Schopenhaur, Rousseau berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai bawaaan yang baik, tidak seorangpun anak lahir dengan pembawaan buruk. Namun akan rusak oleh tangan manusia. Rousseau ingin menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba dibuat-buat atau bersifat “artificial”, sehingga kebaikan anak-anak yang dimiliki secara alamiah sejak saat kelahirannya itu dapat berkembang secara spontan dan bebas.

Dengan demikian , aliran Naturalisme menitik beratkan pada strategi  pembelajaran yang bersifat paedosentris, artinya, factor kemampuan individu anak didik menjadi pusat kegiatan proses belajar mengajar.

4.      Aliran Konvergensi
Menurut “William stern” (1871-1939) seorang tokoh pendidikan Jerman. Aliran yang berdasarkan konsepsi konvergensi ingin mengawinkan dua aliran yang 180 derajat berlawanan, yaitu aliran empirisme dan aliran nativisme. Aliran ini berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan . Jadi faktor pembawaan dan lingkungan sangat penting.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi, dari pengertian keempat aliran tersebut dapat disimpulkan perbedaan antara ketiga aliran yaitu terletak pada faktor yang perpengaruh terhadap kepribadian dan pendidikan seseorang. Dimana aliran empirisme menyebutkan faktor yang berpengaruh adalah pengalaman, sedangkan aliran nativisme menyebutkan faktornya adalah pembawaan, sedangkan aliran naturalism menyebutkan faktornya adalah datang dari sang penciptatetapi menjadi buruk ditangan manusia dan konvergensi menyebutkan ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh besar.
 DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/3076170/Aliran-aliran_teori_pendidikan?login=&email_was_taken=true

No comments:

Pidato mengenai Krisis Pengolahan Sampah

Krisis Pengolahan Sampah  Assalamu’alaikum.wr.wb Yang saya hormati, Bapak dosen pengampu mata kuliah Retorika Bapak Arif Setiawan ...